Kasus 1
Ketika anda ke bioskop. Anda membeli tiket yang sudah diberi nomor dari loket atau kasir. Tiket tersebut kemudian diberikan ke orang lain di pintu masuk bioskop. Ketidak beraturan jenis apa yang ingin dihindari oleh bioskop? Pengendalian apa yang digunakannya untuk menghindari ketidak beraturan tersebut? resiko dan pajanan apa yang dapat anda identifikasi?
Kasus 2
Pembagian tugas secara efektif kadang-kadang tidak layak secara ekonomis pada bisnis kecil. Berikan pendapat anda mengenai pernyataan tersebut !
Jawaban
Kasus 1
pada kasus pertama kenyataan yang kita ketahui adalah tindakan calo atau bisa kita sebut penyedia tiket tidak resmi. Ada beberapa alasan kenapa bisa timbul adanya percaloan tersebut. pertama, seperti yang kita ketahui system yang digunakan untuk membeli tiket adalah system antrian dengan memakai asas FIFO (first in first out) dan biasanya efek dari system ini menyebabkan antrian yang menumpuk/memanjang. Nampaknya situasi ini dimanfaatkan oleh orang-orang tertentu untuk menawarkan kemudahan-kemudahan untuk mendapatkan tiket tanpa harus capek-capek mengantri. Kedua, dari pihak calo keadaan ini akan menjadi suatu lahan kegiatan ekonomi yang baru karena pada umumnya tiket yang dijual oleh pihak calo harganya sudah tidak standar lagi alias sudah tidak sama harganya dengan pihak bioskop, paling tidak harganya bisa lebih tinggi sekitar 10 sampai 20% bahkan bisa lebih dari standarnya sehingga tentu saja sangat menguntungkan calo tersebut.
Pengendalian disini dilakukan oleh pihak bioskop dengan membuat aturan yang tegas bisa dengan memberikan sangsi bagi orang-orang yang sengaja melakukan percaloan, bisa juga dengan menambah personil keamanan untuk mengawasi kegiatan yang dianggap kearah percaloan.
Adapun resikonya adalah Tidak semua calo menawarkan kemudahan tetapi ada juga yang malah menipu kita dengan menjual tiket palsu yang akhirnya malah merugikan pengunjung itu sendiri.
kasus 2
Pada kasus kedua disini awalnya kita dapat mendefinisikan bahwa bisnis kecil merupakan usaha non formal yang biasanya anggota dan cara pengelolaannya bersifat kekeluargaan. Dalam hal ini kita ambil contoh bisnis usaha warung makan. Usaha ini paling tidak membutuhkan seminimnya kurang dari 5 orang yang bekerja didalamnya, kita ambil saja 5 orang. Tugasnya kita bagi orang pertama kita sebut sebagai A dan yang berikutnya adalah B dan seterusnya B, C, D, dan E. A disini bertugas sebagai koki atau juru masak dan B bertugas sebagai melayani pembeli yang memesan makanan, C bertugas sebagai kasir, D sebagai juru bersih-bersih/tukang cuci alat-alat dan E sebagai assisten koki. Terlihat pembagian tugas ini sudah efektif tetapi kurang ekonomis karena usaha ini terlalu banyak memperkerjakan banyak orang. Agar terlihat ekonomis kita bisa menggunakan cara rangkap kerja misal A sebagai juru koki tanpa asissten, B bertugas melayani pembeli merangkap kasir, dan C sebagai tukang cuci. Apabila C sudah menyelesaikan tugasnya maka C bisa juga meragkap sebagai asissten koki untuk membantu koki memasak. Sedangkan B kita kondisikan sedang sibuk melayani banyaknya pembeli maka C juga bisa merangkap sebagai kasir hingga si B menyelesaikan pekerjaannya. Demikian kurang lebihnya yang dapat saya sampaikan menurut pendapat saya. Terima kasih.
Selengkapnya...
Selasa, Oktober 19, 2010
Tugas SIA minggu ke 2
Label:
Tugas
Kamis, Oktober 14, 2010
Langganan:
Postingan (Atom)